Challenge kali ini :
2. Ambilah sembarang buku di dekatmu, buka halaman 2 dan mulai lah bercerita dengan "kata pertama" yang kamu baca
Aku anak pertama dari 2 bersaudara, punya adik laki-laki yang hanya beda usia 1 tahun. Aku dari keluarga yang bisa saja dan bahkan sering dipandang sebelah mata meski ibu dari garis keturunan darah biru yang biasanya dalam cerita-cerita keturunan ini disegani oleh orang-orang di sekitarnya tapi itu dulu..
Aku tumbuh dalam keluarga kecil yang bahagia, kedua orang tuaku sama-sama orang yang gigih. Bapak meneruskan usaha bengkel milik ayahnya bersama dengan 2 orang saudara laki-lakinya, sedangkan ibu berdagang kecil-kecilan di rumah.. Di rumah kami yang kecil aku tinggal bersama nenekku juga.. meski usianya sudah sepuh tapi beliau gigih berjualan di samping SD tempat aku dan adik belajar.
Ketika masih kecil hingga masuk sekolah menengah atas aku terbiasa hidup dalam "pengawalan" dan kasih sayang ibuku.. aku tidak bisa pergi tanpa pengawalan ibu meski itu hanya sekedar untuk beli pensil di warung. Ibu selalu mendidikku untuk disiplin dan cekatan dalam bekerja itulah mengapa aku bisa lulus kuliah tepat waktu. Aku jarang sekali pergi keluar rumah dan berbaur dengan tetangga, aku lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah dan itu berlaku sampai sekarang. Teman-teman akrabku juga ga banyak.
Kini aku sudah punya keluarga kecil sendiri, hidup terpisah dari orang tua dan adikku. Sifatku masih sama, masih pemalu, masih kikuk memulai pembicaraan dan masih bingung harus ngobrol tentang apa kalo lagi ngumpul yaa.. beginilah aku
2. Ambilah sembarang buku di dekatmu, buka halaman 2 dan mulai lah bercerita dengan "kata pertama" yang kamu baca
Aku anak pertama dari 2 bersaudara, punya adik laki-laki yang hanya beda usia 1 tahun. Aku dari keluarga yang bisa saja dan bahkan sering dipandang sebelah mata meski ibu dari garis keturunan darah biru yang biasanya dalam cerita-cerita keturunan ini disegani oleh orang-orang di sekitarnya tapi itu dulu..
Aku tumbuh dalam keluarga kecil yang bahagia, kedua orang tuaku sama-sama orang yang gigih. Bapak meneruskan usaha bengkel milik ayahnya bersama dengan 2 orang saudara laki-lakinya, sedangkan ibu berdagang kecil-kecilan di rumah.. Di rumah kami yang kecil aku tinggal bersama nenekku juga.. meski usianya sudah sepuh tapi beliau gigih berjualan di samping SD tempat aku dan adik belajar.
Ketika masih kecil hingga masuk sekolah menengah atas aku terbiasa hidup dalam "pengawalan" dan kasih sayang ibuku.. aku tidak bisa pergi tanpa pengawalan ibu meski itu hanya sekedar untuk beli pensil di warung. Ibu selalu mendidikku untuk disiplin dan cekatan dalam bekerja itulah mengapa aku bisa lulus kuliah tepat waktu. Aku jarang sekali pergi keluar rumah dan berbaur dengan tetangga, aku lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah dan itu berlaku sampai sekarang. Teman-teman akrabku juga ga banyak.
Kini aku sudah punya keluarga kecil sendiri, hidup terpisah dari orang tua dan adikku. Sifatku masih sama, masih pemalu, masih kikuk memulai pembicaraan dan masih bingung harus ngobrol tentang apa kalo lagi ngumpul yaa.. beginilah aku
Komentar
Posting Komentar